Kamis, 22 Mei 2008

Tulisan Tahun Lalu yang belum selesai

Siapakah saya?

Pernahkan pertanyaan tersebut terlintas di pikiran kalian?

Pertanyaan tersebut sekilas tampak bodoh. Tentu saja saya adalah (nama), anak dari (nama orang tua). Namun, bukan itu yang saya maksud, melainkan orang seperti apakah saya.



Pandanglah sekeliling kita!

Kita akan menemui banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Kita bisa menemukan orang baik, orang jahat, dan lain-lain.

Mengapa orang menjadi jahat?

Apakah dia dilahirkan untuk menjadi jahat?

Apakah Tuhan menakdirkan dia sebagai orang jahat?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akhir-akhir ini sering terlintas di pikiran saya dan saya merasa terganggu dengan hal tersebut. Saya bertanya-tanya, "Apakah saya baik? Apakah saya jahat?"



Banyak orang mengatakan bahwa untuk menjadi orang baik itu sulit. Selalu saja ada rintangan menuju jalan kebaikan, baik dari dalam diri sendiri, maupun dari lingkungan. Salah seorang dosen saya mengatakan bahwa menjadi orang baik atau orang jahat merupakan pilihan hidup masing-masing. Akan tetapi, apa pun yang kita pilih, kita harus bahagia dengan pilihan tersebut.

Selasa, 06 Mei 2008

Draft Lama yang Dahulu tidak Diterbitkan

Teman, apakah artinya seorang teman dalam hidup kita?

Pernah aku berpikir bahwa aku tak butuh teman.

Aku pernah merasa terbuang dari lingkungan sekitarku.

Mengapa?

Aku sendiri pun tak tahu.

Jumat, 25 April 2008

Mengapa Saya Memilih Matematika?

Sebagian besar orang memilih jurusan di perguruan tinggi (PT) berdasarkan cerah atau tidaknya prospek di masa depan. Jurusan-jurusan yang populer atau banyak peminatnya adalah jurusan yang lulusannya banyak diserap atau dicari oleh perusahaan-perusahaan.
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dan hidup mapan. Begitu pun dengan kedua orang tua saya. Ibu saya menginginkan saya menjadi pegawai bank. Menurut beliau pegawai bank adalah profesi yang aman, gaji cukup, dan memiliki prestise yang lumayan baik. Namun, itu hanyalah pendapat ibu saya, benar atau tidaknya saya tidak tahu.
Sejak kecil saya bercita-cita menjadi guru Matematika. Selayaknya seorang anak TK, saya sangat mengagumi guru saya yang baik hati. Saat itu lah saya mulai bercita-cita menjadi guru dan memberitahukannya kepada keluarga saya. Kakek saya berkata dalam Bahasa Sunda yang kira-kira artinya seperti berikut, "Kalau kamu mau jadi guru, nanti kamu kuliahnya di IKIP." Saya pun bertekad untuk kuliah di IKIP, yang sekarang sudah berganti nama menjadi UPI.
Saya sangat dekat dengan kakek saya walaupun beliau bukan kakek saya yang sebenarnya dan kami tidak memiliki hubungan darah. Kakek saya sering mengajari saya Matematika. Secara tidak langsung beliau mendoktrin saya untuk menyukai Matematika.
Sampai pertengahan semester terakhir di SMA, saya masih berniat untuk kuliah di UPI dengan mengambil jurusan Pendidikan Matematika. Saat itu teman-teman mulai meributkan jurusan yang akan mereka pilih setelah lulus SMA. Karena SMA saya adalah SMA negeri terbaik di Bandung, mayoritas teman-teman saya memilih ITB sebagai tujuan. Saya masih belum terpengaruh dengan mereka, bahkan saya dan teman sebangku saya menjadi anti ITB, "Ngapain sih kuliah di ITB. Ntar kerjaannya ga jelas. Kalo ngambil kedokteran ntar jadi dokter, ngambil keguruan jadi guru, ngambil akuntansi jadi akuntan. Nah, kalo masuk ITB ntar jadi apa?" Kira-kira begitulah pembicaraan saya dan teman sebangku saya.
Suatu saat terlintas di pikiran saya, jika saya kuliah di keguruan, yang saya pelajari mungkin hanya materi-materi yang akan diajarkan kepada murid saja. Lalu bagaimana dengan Matematika yang lainnya? Saya ingin mendapatkan ilmu yang lebih, bukan sekedar yang diajarkan di sekolah. Saya ingin Matematika yang lebih dalam. Akhirnya, saya memutuskan untuk memilih Matematika ITB sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan. Saat saya memutuskan hal ini, sama sekali tidak terlintas bagaimana prospek masa depan saya. Seakan-akan saya tidak perduli dengan masa depan saya. Akan menjadi apakah saya kelak? Saya serahkan saja kepada Allah.

Kamis, 24 April 2008

Selamat Datang

Saya Erma Suwastika. Ini adalah blog pertama saya. Melalui blog ini, saya ingin mencoba belajar untuk menulis.