Kamis, 11 Maret 2010

Cuma Missed Call

Missed call, sesuatu hal yang kecil, sepele, dan mudah untuk dilakukan. Terkadang kita melakukan missed call untuk mengisengi teman. Bisa juga sebagai tanda yang digunakan jika kita janjian dengan orang lain. Biasanya kita missed call jika kita sudah berada di tempat janjian. Selain itu, ada juga yang namanya "Tahajud call". Dalam hal ini, biasanya missed call digunakan untuk saling membangunkan antar teman pada dini hari dengan maksud untuk melakukan shalat malam.

Missed call memang hal yang mudah untuk dilakukan jika kita memiliki cukup pulsa dan sinyal mendukung. Cukup dengan search nama orang yang akan dituju di phone book, tekan tombol untuk menelepon, tunggu beberapa detik, dan tekan tombol untuk memutuskan telepon, tidak perlu menunggu sampai orang yang dituju mengangkat telepon. Selain mudah, missed call juga tidak mengurangi pulsa. Mudah sekali bukan? Berikut ini saya ceritakan pengalaman saya yang berhubungan dengan missed call.

Selasa malam saya bermaksud untuk mengerjakan revisi tesis saya. Saya harus mengerjakannya malam itu juga karena besoknya harus saya serahkan kepada dosen pembimbing, walaupun pada kenyataannya baru saya serahkan hari Kamis, alias hari ini. Hari Selasa tersebut saya sampai di rumah sore hari, saya merasa kelelahan setelah beraktivitas seharian di kampus. Saya pikir saya harus tidur terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan revisi tesis. Saya meminta adik saya untuk membangunkan pada pukul 9 malam. Akan tetapi, saya tidak bisa tidur sehingga sampai pukul 9 malam pun saya belum tidur sama sekali.

Pada pukul 10 saya memaksakan diri untuk bangun (walaupun sebenarnya saya tidak tidur). Kepala saya rasanya sakit dan badan rasanya lemas. Saya teringat bahwa saya belum makan malam. Setelah makan malam, belum juga muncul semangat untuk mengerjakan revisi. Akhirnya, saya malah buka Facebook, dengan harapan bisa menghilangkan kantuk. Akan tetapi, saya malah semakin mengantuk. Kemudian, saya melihat salah seorang teman saya baru update status. Itu menandakan bahwa dia sedang online. Saya kemudian menulis di wall teman saya tersebut yang kira-kira isinya meminta teman saya untuk me-missed call saya setengah jam lagi.

Setelah menulis di wall teman saya, saya pun tidur sambil membawa hand phone. Saya pun tertidur lelap.

Tiba-tiba saya terbangun dari tidur saya, kaget karena mendengar bunyi dering hand phone saya. Secara refleks, langsung saya matikan deringnya. Oh, ternyata teman saya yang missed call. Ternyata dia memenuhi permintaan saya. Karena saya bangun terkaget-kaget, pikiran saya menjadi fresh dan rasa kantuk hilang. Baiklah, saya mulai mengerjakan revisi tesis. Entah mengapa malam itu pikiran saya sangat jernih, ide-ide mengalir, inspirasi datang berbondong-bondong. Hal-hal yang selama berbulan-bulan tak saya pahami, tiba-tiba semuanya menjadi jelas pada malam itu. Hal yang selama ini saya anggap sangat sulit tiba-tiba menjadi mudah. Alhamdulillah, tesis saya bisa diselesaikan. Setidaknya saya menganggap itu selesai. Oh, saya sangat terharu.

Pagi harinya, saya menulis kembali di wall teman saya. Aku mengucapkan terima kasih kepadanya. Dia menjawab bahwa hal yang dia lakukan hanya sepele, cuma missed call. Akan tetapi, hal tersebut sangat berarti bagi saya, tesis saya, masa depan saya, dan rasa percaya diri saya. Jujur saja, saya sempat merasa tidak layak lulus karena merasa tesis saya belum selesai. Alhamdulillah, rasa percaya diri saya kembali.

Sebenarnya, ini semua karena Allah. Dia lah yang membuka pikiran saya, menghilangkan kantuk saya. Namun, caranya sangat sederhana, hanya menggunakan missed call. Mungkin banyak sekali hal sepele di dunia ini yang bisa menjadi hal yang sangat berarti bagi seseorang.

Terima kasih ya Allah, terima kasih wahai teman.

*************************************************************************************

Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah berperan dalam penyelesaian tesis saya, baik berperan secara langsung, maupun tidak langsung. Terima kasih!!!

Mohon maaf, nama kalian tidak dicantumkan semuanya dalam prakata di buku tesis saya. Insya Allah kebaikan kalian akan dibalas oleh Allah SWT.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Erma Suwastika, S.Si, M.si

Dr?

Ecafery's Sister mengatakan...

Insya Allah beberapa tahun lagi.
Paling cepat 3 tahun lagi.

Segera menyusul ya!!!