Rabu, 18 Agustus 2010

Mengapa Aku Jatuh Cinta Kepadamu?

Adel adalah seorang gadis tomboy nan ambisius. Dia terkesan galak, ketus, dan angkuh. Sedikit pun dia tak menampakkan sisi kewanitaannya. Dia adalah tipe wanita tangguh dan mandiri. Bisa dikatakan bahwa hidupnya baik-baik saja. Dia tidak pernah memusingkan masalah-masalah kecil yang menimpanya. Dia hadapi segalanya dengan optimis dan penuh percaya diri. Hidupnya tampak sangat bahagia.

Saat teman-teman sebayanya sudah merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis, dia tidak demikian. Dia pun tidak memusingkan hal tersebut. Dia merasa hidupnya baik-baik saja tanpa perasaan seperti itu. Justru dia menganggap perasaan semacam itu justru akan mengganggunya dan merusak hidupnya. Dia merasa beruntung tidak merasakan perasaan semacam itu.

Hidup Adel terus bergulir. Usianya sudah menginjak kepala dua. Dia bukan remaja lagi. Dia mulai khawatir karena perasaan tertarik terhadap lawan jenis tidak juga muncul. Sempat dia berpikir bahwa dia tidak normal. Akan tetapi, seperti biasa dia tidak pernah memusingkan masalah-masalah kecil seperti itu. Life goes on.

Adel adalah orang yang ambisius. Tentu saja dia akan merasa iri dan terganggu jika ada orang yang memiliki prestasi yang dia sendiri tak bisa meraihnya. Rasa iri itu akan muncul di hatinya walaupun hanya setitik. Ya, tiba-tiba saja dia mendengar seseorang mencapai prestasi akademik yang sangat gemilang di kampus. Orang tersebut tidak sejurusan dengannya dan dia tidak mengenalnya, tetapi tetap saja dia merasa terganggu. Orang tersebut bernama Dito. Dito tidak populer di kampus karena di kampus orang yang aktif dalam bidang kemahasiswaan lebih populer daripada yang berprestasi dalam bidang akademik.

Segala perasaan bercampur aduk dalam diri Adel. Adel merasa terganggu, merasa kesal dan benci kepada Dito. Namun, dia tak bisa menyalahkan Dito atas apa yang terjadi. Salah Adel sendiri kenapa tidak bisa seperti Dito. Adel menyesali ketidakmampuannya dan terus menyalahkan dirinya sendiri. Walaupun begitu, Adel mengakui kehebatan Dito. Adel kagum atas prestasi yang dicapai oleh Dito dan perasaan kagum tersebut berubah menjadi rasa suka. Saat orang menyebut nama Dito, jantung Adel berdegup kencang.

Sedikit rasa lega muncul pada diri Adel. Dia akhirnya mengetahui bahwa dirinya adalah wanita normal. Rasa penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang Dito meliputi diri Adel. Akan tetapi, dia tidak ingin mencari informasi lebih dalam mengenai Dito atau hanya sekedar melihat wajahnya. Dia takut jika dia mengetahui Dito yang sesungguhnya akan mengakibatkan perasaannya berubah terhadap Dito. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, Adel akan semakin menyukai Dito dan mungkin perasaan itu akan mengganggu aktivitasnya. Kedua, perasaan Adel terhadap Dito akan pudar dan hal itu akan menghilangkan semangat dan motivasinya karena rasa kagum terhadap Dito selama ini menjadi pelecut semangatnya untuk mengejar prestasi yang diraih Dito, walaupun Adel tahu rasanya hampir tidak mungkin menyamai prestasi Dito, apalagi melampauinya. Ketiga, perasaannya terhadap Dito sama sekali tidak berubah dan inilah yang Adel harapkan. Salah satu dari tiga kemungkinan tersebut bisa terjadi dan Adel tidak mau ambil risiko jika kemungkinan pertama atau kedua yang terjadi. Adel pun tidak mau mencari informasi lebih jauh tentang Dito dan hanya mengagumi Dito prestasi-prestasi Dito yang ia dengar dari orang-orang di sekitarnya.

Hidup Adel pun terus berlanjut seperti itu. Mengagumi seseorang yang tidak ia kenal, bahkan sosoknya pun ia tidak tahu. Dia merasa nyaman seperti itu. Hidupnya tampak sangat baik-baik saja.

Adel pun lulus dari perguruan tinggi. Dia pun diterima bekerja di tempat yang dia inginkan. Sebelum dia menjadi karyawan di perusahaan tersebut, dia harus menjalani training terlebih dahulu. Dia berkenalan dengan teman-teman baru sesama trainee, termasuk seorang pria bernama Dito. Ya Tuhan, ternyata dia adalah Dito yang selama ini Adel kagumi. Saat itu adalah pertama kalinya Adel melihat sosok Dito yang ia kagumi. Dito tidak tampan, tetapi dia sangat ramah. Jantung Adel berdegup sangat kencang saat menyadari bahwa sosok di hadapannya adalah Dito yang ia kagumi. "Ya Tuhan, mengapa Engkau pertemukan aku dengannya?"

Adel dan Dito pun berkenalan dengan trainee-trainee yang lain, salah satunya bernama Elva. Elva adalah wanita yang sangat enerjik dan menarik. Dia sangat ceria. Banyak kesamaan yang Adel temukan antara dirinya dengan Elva. Hanya saja Elva tidak terlihat angkuh seperti Adel dan Elva jauh lebih supel daripada Adel. Dalam waktu yang singkat Elva bisa akrab dengan semua trainee. Dia tampak sangat menonjol di antara para trainee.

Dito adalah orang yang sangat kompeten dan berbakat. Dia melakukan semua pekerjaannya dengan sempurna, sehingga semua orang sering meminta bantuannya, termasuk Adel. Walaupun sangat berbakat dan cemerlang, Dito sangat ramah dan sama sekali tidak sombong. Dia selalu bersedia membantu orang lain. Hal ini tentu saja membuat Adel semakin terpesona kepadanya.

Semakin lama Adel semakin menyukai Dito. Namun, dia tidak ingin ada yang tahu mengenai perasaannya terhadap Dito. Dia terlalu angkuh untuk mengakuinya. Kadang dia salah tingkah saat berdekatan dengan Dito. Untuk mengatasinya Adel memutuskan untuk tidak akan terlalu dekat dengan Dito. Dia memutuskan untuk lebih akrab dengan trainee-trainee lain selain Dito.

Akhirnya, masa training selesai. Para trainee ditempatkan sesuai dengan kompetensinya masing-masing dan ternyata Adel dan Dito ditempatkan di divisi yang sama. Hal ini membuat Adel akan semakin dekat dengan Dito karena mereka harus bekerja bersama-sama. Adel akan menghabiskan sebagian besar waktunya di dekat Dito. Jika orang lain yang mengalami hal tersebut, tentu hal itu merupakan suatu peluang. Akan tetapi, tidak bagi Adel. Dia merasa sangat terganggu dengan keberadaan Dito. Konsentrasinya buyar karena Dito, pekerjaannya tidak sebaik yang diharapkan. Adel pun akhirnya lebih sering menghindari Dito karena dia sering salah tingkah di dekat Dito. Adel pun lebih dekat dengan karyawan-karyawan lain daripada dengan Dito. Namun, semakin lama Adel dapat mengendalikan perasaannya. Dia tidak salah tingkah lagi menghadapi Dito, walaupun akhirnya Adel tidak terlalu akrab dengan Dito.

Waktu berlalu. Adel pun mempertahankan kehidupannya seperti itu, mencintai Dito secara diam-diam tanpa ada orang yang tahu. Semuanya tampak normal sampai suatu hari Adel mendapatkan undangan pernikahan Dito dan Elva. Hati Adel hancur seketika. Jadi, selama ini saat Adel menghindari Dito, Dito justru dekat dengan Elva. Mengapa harus dengan Elva, padahal mereka berbeda divisi dengan Elva? Seharusnya Adellah yang bisa lebih dekat dengan Dito daripada Elva. Adel tiba-tiba saja menyesali tindakannya menghindari Dito. Mengapa harus Elva? Elva tidak terlalu berbeda jauh dengan Adel. Mengapa Dito memilih Elva? Adel mungkin akan lebih bisa menerima jika Dito menikah dengan wanita lain yang tidak Adel kenal. Mengapa harus Elva? Mengapa?

Semua orang di kantor mengucapkan selamat kepada Dito dan Elva. Ternyata selama ini mereka tahu bahwa Dito dan Elva berhubungan. Lalu, mengapa hanya Adel yang tidak tahu? Selama ini Adel terlalu menutup dirinya dengan semua fakta mengenai Dito. Dia terlalu takut untuk mendapatkan kekecewaan. Namun, akhirnya fakta mengenai Dito harus terungkap dan Adel pun harus mengalami kekecewaan.

"Ya Tuhan, mengapa aku harus jatuh cinta kepadanya? Mengapa Kau berikan aku rasa itu jika akhirnya aku harus kecewa? Mengapa Kau pertemukan aku dengannya? Mungkin akan lebih baik bagiku jika aku tidak pernah mengenalnya."

*********************************

Doushite Kimi wo Suki ni Natte Shimattandarou?

Doushite kimi wo suki ni natte shimattandarou?
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wo zutto
Koko ni iru to omotetta noni

Demo kimi ga eranda no wa chigau michi

Doushite kimi ni nani mo tsutaerarenakattandarou?
Mainichi maiban tsunotteku omoi
Afuredasu kotoba wakatteta noni

Mou todoukanai

Hajimete deatta sono hikara
Kimi wo shitteita ki ga shitanda
Amari ni shizen ni tokikonde shimatta futari

Doko ni iku nori mo isshou de
Kimi ga iru koto ga touzen de
Bokura wa futari de otonaninatte kita

Demo kimi ga eranda no wa chigau michi

Doushite kimi wo suki ni natte shimattandarou?
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wo zutto
Koko ni iru to omotteta noni

Mou kaerenai

Tokubetsuna imi wo motsu kyou wo
Shiawase kao de tatsu kyou wo
Kirei na sugata de kami sama ni chigatteru kimi wo

Boku janai hito no tonari de
Shukufukusareteru sugata wo
Boku wa douyatte miokureba ii no darou?

Mou doushite kimi wo suki ni natte shimattandarou?
Ano koro no bokura no kokoro

Mou modoranai
Kangaeta
(mou modoranai)
kangaeta

Doushite kimi no te wo tsukami ubaenakattandarou?
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wo zutto

Boku no yuko ni iru hazu datta
Mou kaerenai

Sore demo kimi ga boku no soba hanareteite mo
Eien ni kimi ga shiawase de iru koto tada negatteru

Tatoe sore ga donna ni sabishikute mo
Setsunakutemo

*********************************

Q: "Ceritanya udahan? Cuma segitu? Atau ntar bakal disambung?"

A: "Ceritanya memang sengaja diakhiri sampai situ. Entah akan disambung atau tidak, saya belum tahu. Ya, emang sengaja diakhiri sampai situ biar yang baca menentukan sendiri langkah apa yg akan diambil oleh Adel. Saya ingin pembaca merasakan sendiri bagaimana menjadi Adel dan memilih tindakan dan akhir cerita sendiri. Baik atau buruk terserah kalian."

Q: "Trus kok apaan ada lirik lagu di bawahnya?"

A: "Itu lagu untuk soundtrack cerpen ini."

Q: "Lho? Cerpen kok ada soundtracknya? Macem pelem aja."

A: "Biarin aja, suka2 gw yg bikin nih cerpen. Siapa tau ntar cerpen ini dibikin pelem dan gw ingin lagu ini yg jadi soundtracknya. Gw nulis cerpen ini sambil denger lagu itu. Itu lagu favorit gw. Lagian cerpen ini judulnya diambil dari lagu tersebut. Yeah, walaupun cerita di cerpen ama cerita di lagu ga terlalu mirip, tapi nasib si tokoh utamanya ga jauh beda lah."

Q: "Emang tuh lagu nyeritain apa?"

A: "Ah, gw males nyeritain lagi. Dah pernah gw bahas di postingan gw beberapa waktu lalu."

Q: "Ini cerita terinspirasi kisah nyatakah?"

A: "No comment! Tuh liat aja di bawah! Udah ah, jangan nanya mulu!"

*********************************

Cerpen ini terinspirasi dari:
  1. kisah nyata,
  2. film: Kuch Kuch Hota Hai,
  3. lagu: 25 Minutes (Michael Learns to Rock), Doushite Kimi wo Suki ni Natte Shimatandarou? (Tohoshinki),
  4. novel: Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih (Habiburrahman El Shirazy).
Theme song:
Chori Chori Chupke Chupke (OST. Chori Chori Chupke Chupke)
Doushite Kimi wo Suki ni Natte Shimattandarou? (Tohoshinki)
I Knew I Loved You Before I Met You (Savage Garden)
Tujhe Yaad Na Meri Aaye (OST. Kuch Kuch Hota Hai)

*********************************

Andaikan tokoh Adel ini nyata, saya ingin memberi saran, "Del, coba baca Ayat-Ayat Cinta ama KCB gih!"

Nama-nama tokohnya adalah fiktif, walaupun di dunia nyata saya mengenal orang bernama Adel, Dito, dan Elva. Namun, sungguh bukan mereka yang dimaksud.

Cerita di atas juga tidak terlalu spesifik menjelaskan prestasi apa yang diraih Dito, bidang apa yang didalami oleh mereka, dan perusahaan yang bergerak dalam bidang apa tempat mereka bekerja. Biarlah hal-hal tersebut jadi open problem. Prestasi apapun, bidang apapun, perusahaan apapun bisa. Sebenarnya, alasan saya tidak menjelaskan secara detail mengenai bidang dan perusahaannya adalah karena pengetahuan saya yang sangat minim mengenai dunia kerja. :p

Q: "Jadi, kisah nyatanya siapa nih?"

A: "Grrrrrrrrr! >_< Dah gw bilang jangan nanya lagi!!!" (angry)
* mengeluarkan jurus kame hame

*********************************

Sebenarnya ada beberapa ending yang terpikirkan, tetapi saya bingung memilih ending yang mana.

Versi I: (tragis)
Pada hari pernikahan Dito dan Elva, Adel memutuskan untuk tidak datang dan malah bunuh diri di kamarnya dengan cara meminum racun atau memotong nadinya atau gantung diri, sehingga seluruh teman kantornya yang sedang berada di acara pernikahan Dito dan Elva terkejut mendengar kabar ini dan tidak ada lagi keceriaan di tempat tersebut. Seluruh teman kantor Adel yang sedang berada di sana langsung bergegas pergi melayat Adel.

Versi II: (happy ending)
Adel menghadiri pernikahan Dito dan Elva, memberikan ucapan selamat dengan perasaan teriris-iris dan hampir menangis di pelaminan sambil tersenyum penuh kepalsuan. Setelah itu, dia berusaha keras untuk melupakan Dito. Karena sulit bagi Adel untuk melupakan Dito jika Dito selalu berada di dekatnya, maka Adel memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan mengasingkan diri ke luar negeri. Kira-kira negara mana yang dipilih Adel ya? Di sana dia bertemu dengan seseorang yang dapat menggantikan posisi Dito di hatinya. Cieee...

Versi III: (datar)
Adel adalah orang yang cuek dan tidak pernah memusingkan hal-hal sepele. Dia menganggap hal ini sebagai hal yang sepele dan menyadari kalau jodoh itu diatur oleh Yang Mahakuasa, sehingga Adel baik-baik saja walaupun pada awalnya pasti merasa sangat sakit. Adel melanjutkan hidupnya dengan normal seolah tidak ada hal buruk yang terjadi. Life goes on...

Theme song:
Life Goes On (Leann Rhymes)

Versi IV: (jahat)
Adel merasa hatinya sakit tak tertahankan. Seketika dia jadi sangat membenci Dito dan Elva. Perasaan cinta kepada Dito berubah jadi benci. Ingin rasanya ia membunuh Elva. Adel merencanakan pembunuhan terhadap Elva (rencana pembunuhannya tidak terpikirkan oleh saya dan saya pun tidak ingin memikirkannya). Adel pun berhasil menyingkirkan Elva dari muka bumi. Yeah, kejahatan Adel terungkap dan ia dihukum sesuai dengan kejahatannya (saya tidak tahu-menahu mengenai hukum, jadi saya tidak tahu hukuman apa yang sesuai untuk Adel).

Theme song:
Cemburu (Dewa)
 
Versi V: (jahat juga sih, tapi lebih 'cerdas' -_-)
Adel membunuh Elva seperti pada versi IV. Akan tetapi, kejahatan Adel tidak terungkap dan jasad Elva tidak pernah ditemukan. Elva dinyatakan hilang. Dito dan keluarga Elva berusaha keras mencari Elva, tetapi nihil. Walaupun Elva sudah lenyap, Adel tidak berniat untuk mendapatkan cinta Dito karena Adel sudah sangat membenci Dito dan senang Dito menderita.

Theme song:
Cemburu (Dewa)
 
Versi VI: (nekat, konyol)
Adel pergi menghadiri pernikahan Dito dan Elva. Namun, saat menghampiri Dito dan Elva di pelaminan. Adel menikam mereka berdua dengan pisau. Adel dipenjara, Elva meninggal dunia, dan Dito bisa diselamatkan. Pada awalnya Dito merasa tertekan dan ingin bunuh diri. Namun, percobaan bunuh dirinya dapat digagalkan oleh keluarganya. Dito pun menaruh dendam kepada Adel dan berusaha membalas dendam dengan membobol penjara untuk menyerang Adel. Terjadilah pertarungan antara Dito dan Adel. Wkwkwkwk...
Kok gw ngebayanginnya kayak di pelem2 silat gitu -_-
Ngga ah, kayaknya gw lebih suka pertarungan antara Naruto dan Sasuke di air terjun, the best fighting scene I have ever watched. Jadi, siapa yang menang? Keduanya mati terkena jurus Rasengan dan Chidori -_-
Wkwkwkwwk, makin ngasal aja nih cerita.

Theme song:
Michi-To You All (Aluto) 

Versi VII: (bodoh)
Adel meracuni makanan yang terhidang di resepsi pernikahan Dito dan Elva (entah bagaimana cara Adel melakukannya). Semua orang yang hadir menyantap makanan tersebut dan semuanya mati termasuk Dito dan Elva. Karena Dito juga mati, Adel merasa hidupnya tak berarti lagi, sehingga dia pun ikut menyantap makanan tersebut dan kemudian mati.

Versi VIII: (unhappy)
Adel menyantet Elva, sehingga akhirnya Elva meninggal dunia. Kemudian, Adel berusaha untuk mendapatkan cinta Dito. Kemudian, Adel menikah dengan Dito. Akan tetapi, karena pernikahan mereka diawali oleh sesuatu yang buruk, maka pernikahan mereka tidak berjalan mulus dan mereka akhirnya bercerai.
 
Theme song:
Cemburu (Dewa)
 
Versi IX: (psikopat)
Entah iblis apa yang merasuki Adel. Adel berubah menjadi sangat gila. Pada hari pernikahan Dito dan Elva, Adel membom gedung tempat acara pernikahan dilangsungkan. Ternyata itu saja tidak cukup, Adel berubah jadi membenci seisi dunia. Dia bergabung dengan tikus putih bernama Brain dan temannya, Pinky, untuk menguasai dunia. Mereka pun mengumpulkan dragon balls untuk menghidupkan kembali tokoh-tokoh jahat seperti Cell dan Freezer untuk membantu mereka menguasai dunia.

Versi X: (win win solution)
Walaupun Dito dan Elva sudah menikah, Adel masih tetap mengharapkan cinta Dito. Dito pun akhirnya mengetahui perasaan Adel dan menjadikan Adel sebagai istri keduanya. Mereka bertiga hidup rukun.

Versi XI: (egosentris)
Sebenarnya selama ini Dito juga menaruh hati kepada Adel. Akan tetapi, Adel yang selalu menghindar membuat Dito mengira bahwa Adel tidak menyukai dirinya. Sampai sesaat sebelum pernikahannya, Dito masih belum bisa menghapus perasaannya terhadap Adel. Dito pun memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Elva dan menemui Adel untuk menyatakan perasaannya. Saat Dito menyatakan cintanya, Adel merasa kaget dan ingin menangis. Akan tetapi, karena Adel terlalu angkuh, ia menolak Dito dan menyuruh Dito kembali kepada Elva. Karena pernikahan sudah terlanjur dibatalkan dan Elva sudah terlanjur sakit hati, Dito pun tidak kembali kepada Elva. Mereka bertiga menempuh jalan masing-masing. Karena keangkuhannya, Adel tidak pernah mengakui bahwa dirinya mencintai Dito dan melanjutkan hidupnya dengan tetap bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Dito pun gengsi jika harus mengundurkan diri dari pekerjaannya hanya karena ditolak oleh Adel. Life goes on...

Theme song:
Life Goes On (Leann Rhymes)

Udah ah cape...

Q: "Kok ga ada ending di mana Adel bisa hidup bahagia berdua dengan Dito?"

A: "Males, terlalu biasa. Eh, kok loe masih idup sih setelah gw kame hame?"

Q: "Yg loe kame hame tuh bunshin gw. Xixixixxi... Gw sudah menduga klo loe bakal ngamuk2, makanya gw ngeluarin bunshin."

A: "-_-, pinter juga loe ternyata."



Tidak ada komentar: