Senin, 02 Agustus 2010

Shoulder to Cry

Life is full of lots of up and downs,
And the distance feels further when you're headed for the ground,
And there is nothing more painful than to let you're feelings take
you down,
It's so hard to know the way you feel inside,
When there's many thoughts and feelings that you hide,
But you might feel better if you let me walk with you
by your side,

And when you need a shoulder to cry on,
When you need a friend to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone, cause I'll be there,
I'll be your shoulder to cry on,
I'll be there,
I'll be a friend to rely on,
When the whole world is gone,
you won't be alone, cause I'll be there.

All of the times when everything is wrong
And you're feeling like
There's no use going on
You can't give it up
I hope you work it out and carry on
Side by side,
With you till the end
I'll always be the one to firmly hold your hand
no matter what is said or done
our love will always continue on

Everyone needs a shoulder to cry on
everyone needs a friend to rely on
When the whole world is gone
you won't be alone cause I'll be there
I'll be your shoulder to cry on
I'll be there
I'll be the one you rely on
when the whole world's gone
you won't be alone
cause I'll be there!

And when the whole world is gone
You'll always have my shoulder to cry on....

***********************************************************************************
A shoulder to cry???
Yeah, I need it now. Entah mengapa saat ini ingin rasanya aku mengalirkan air mata dengan sangat deras. Aku merasa bahuku terasa berat menanggung beban. Kepalaku sakit karena memikirkan banyak hal. Aku tahu, aku tak boleh bergantung kepada manusia, hanya Allah sebagai tempat menggantungkan semua harapan. Akan tetapi, kadang aku merasa memerlukan bahu seseorang untuk menangis. Hanya sekedar menangis.

Aku selalu ingin orang beranggapan bahwa aku adalah orang yang kuat, tetapi sungguh kadang aku lelah untuk seperti itu. Aku adalah orang yang introvert, sangat jarang diriku curhat kepada orang lain. Bahkan beberapa temanku berkata, "Kayaknya enak ya jadi Erma, tampak ga punya masalah." Huh, itu sih karena kalian ga tau aja. -_-
Aku bahkan jarang cerita tentang masalahku kepada keluargaku, orang-orang yang seharusnya menjadi orang terdekatku. Orang tuaku sudah memikirkan terlalu banyak hal. Aku tak ingin membuat mereka khawatir, menambah beban mereka. Aku juga jarang bercerita kepada orang lain, aku tak ingin menyusahkan mereka dengan rengekanku. Setidaknya sekarang ini aku berusaha untuk membuka diri, mulai bercerita kepada beberapa orang terdekat dan menulis blog. Mungkin tulisan ini tidak terlalu pribadi dan tidak layak untuk dipublikasikan. Akan tetapi, dengan seperti ini aku merasa lebih ringan karena sedikit bebanku terasa berkurang. Setidaknya aku sudah sedikit menumpahkannya.

Aku selalu berusaha untuk menyemangati diriku sendiri dan orang lain dengan berkata, "Semangaaaaaaaaaaaaatttttttt!!!!" Namun, saat ini aku merasa hal tersebut tidak mempan. I really need a shoulder to cry on. Dahulu ada temanku yang bisa kujadikan pelampiasan emosiku. Aku suka menangis didepannya. Hanya menangis. Dia pun tak berkata apa-apa, tidak menanyakan apa yang terjadi denganku. Aku memeluknya dan aku merasa lebih baik. Aku tidak mengatakan apa-apa, tidak ada percakapan di antara kami mengenai hal yang membuatku menangis. Setelah itu, semua kembali seperti biasa, aku merasa lebih baik, kembali tersenyum. Kadang aku merasa perlu teman seperti itu. Namun, sekarang dia jauh. Dia tak lagi berada di dekatku. Aku tak bisa lagi menangis di hadapan orang lain. Kadang-kadang aku juga menangis sendiri, tak ada orang yang tahu. Akan tetapi, aku bosan seperti itu. Orang mungkin akan bertanya kenapa mataku sembab.




 

Tidak ada komentar: